Karbohidrat Merupakan Sumber Energi Terbesar bagi Tubuh

Sebagai orang Indonesia, makanan pokok kita adalah nasi. Selain itu kita juga mengenal makanan umbi-umbian yang biasa kita gunakan sebagai pengganti nasi, seperti kentang atau singkong. Kita juga mengenal makanan olahan dari gandum, seperti roti dan sereal. Dan tentu saja kita mengenal gula yang sering digunakan sebagai pelengkap untuk berbagai makanan atau minuman.

Karbohidrat merupakan sumber energi terbesar bagi tubuh, selain lemak dan protein. Karbohidrat juga merupakan satu-satunya sumber energi yang dibutuhkan oleh otak. Saat Anda melewatkan sarapan mengandung karbohidrat di pagi hari, konsentrasi Anda akan menurun. Fungsi karbohiddrat dalam tubuh makhluk hidup adalah sebagai bahan bakar (misal : glukkosa), sebagai cadangan makanan (misal : patii pada tumbuhan,,  dan glikogen paddaa hewan), sebaagai pembanngun (misal : sellulloosa pada tumbuhaan  dan kkitin pada hewan dan jamur. Manfaat karbohidrat lainnya adalah membantu metabolisme lemak dan protein. Hal tersebut dapat membantu mencegah terjadinya ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh dan pemecahan protein yang berlebihan. Beberapa jenis karbohidrat memiliki fungsi khusus dalam tubuh. Seperti laktosa yang membantu penyerapan kalsium dan ribosa yang merupakan komponen penting dalam asam nukleat. Ada juga beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, tapi mengandung serat yang sangat berguna untuk pencernaan dan memperlancar buang air besar.

Sesuai namanya, karbohidrat merupakan susunan senyawa yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Ada tiga jenis karbohidrat, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan  karbohidrat   paling  sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom c dan  tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi  karbohidrat. Disakarida merupkan ‘karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus OH. Polisakarida merupakan karbohidrat terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya.

 Manfaat karbohidrat bagi tubuh tentunya banyak sekali. Dengan mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat, Anda akan memperoleh energi yang maksimal untuk menjalankan aktivitas yang padat. Karbohidrat biasanya terdapat pada makanan pokok. Makanan yang menjadi sumber karbohidrat diantaranya adalah beras, jagung, gandum dan sagu. Selain itu, umbi-umbian pun diketahui mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Misalnya singkong, ubi, talas, sukun, dan lainnya.

Meski memiliki manfaat yang cukup banyak, Anda disarankan untuk mengkonsumsi karbohidrat secukupnya dan tidak berlebihan. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan kekurangan gizi, tubuh menjadi lemah, lesu dan tidak berenergi. Jika kekurangan karbohidrat tersebut terus berlanjut, maka dapat menimbulkan penyakit Marasmus (gangguan gizi). Sementara kelebihan karbohidrat juga tidak baik, karena bisa menyebabkan penyakit diabetes.

*) Tugas mata kuliah Biokimia (Dosen : Drs. Suwasis)

*) Mahasiswa biologi FKIP Unmuh Surabaya ( sem.III, Angkatan  2012 )

Singkong tidak lagi dinilai sebagai makanan kampung.

singkong sering kali disebut sebgai makanan “ndeso” atau makanan “kampung”, meski saat ini banyak usaha-usaha yang mengelola singkong menjadi beraneka ragam sebagai bahan dasarnya tetap saja singkong adalah makanan kampung, padahal para pemroduksi singkong ingin mengangkat drajat singkong sebagai makanan bergengsi. namun tetap saja singkong masih dianggap sebagai makanan rendahan.

Di mata pemerintah dan masyarakat, singkong pun dianggap sebagai bahan makanan lokal yang perlu digalakkan sebagai bahan makanan pokok alternatif. Istilah bahan makanan lokal juga perlu dicermati, sebab tanaman singkong ternyata bukan berasal dari Indonesia. Singkong atau cassava (Manihot esculenta) pertama kali dikenal di Amerika Selatan yang dikembangkan di Brasil dan Paraguay pada masa prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok penduduk asli Amerika Selatan bagian utara, selatan Mesoamerika, dan Karibia sebelum Columbus datang ke Benua Amerika. Ketika bangsa Spanyol menaklukan daerah-daerah itu, budidaya tanaman singkong pun dilanjutkan oleh kolonial Portugis dan Spanyol.

ilmuan yang pertama kali melaporkan hal ini adalah Johan Baptist Emanuel Pohl, seorang ahli sejarah yang